Wednesday, July 12, 2006

@kepingan-senyum@

Bila, hatimu merasa sedih..hadapilah dengan senyum
Bila, bebanmu terasa berat..hadapilah dengan senyum
Tuhanlah penolongku..Tuhanlah perisaiku..
Bila, sesamamu tiada membantu..hadapilah dengan senyum
Bila, sesamu meninggalkan mu, hadapilah dengan senyum..
Kepingan kini tersenyum sambil menyanyikan syair tersebut. Harus bagaimana lagi, kepingan terlalu sering disakiti. Tapi dia sekarang sudah mulai belajar untuk tersenyum dan tidak untuk mengeluh lagi.
Kepingan kini telah berdandankan kesabaran dan tetap tersenyum walau sekitarnya mengucilkannya bahkan sesekali menendangnya, tapi dia tidak perduli dan tetap bergulir dan terus bergulir.
Suatu hari kepingan diambil seseorang yang membencinya, mencampakkannya kelantaii..bammmm, dibanting dengan keras..sangat keras..dan terjatuh..srrrrrttttttttttt Kepingan mencoba berdiri dengan sekuat tenaga,sambil menahan sakit. Kepingan terluka, beberapa sisi tubuhnya tergores dan perih sekali.
Kepingan tidak menangis, dia bangkit dan tersenyum sambil menahan sakit. Kepingan bergulir kesuatu ruang, menyapu pinggiran tubuhnya dengan kesabaran dan kerendahan hati, sehingga luka itu tertutupi walau sakit sekali.
Kepingan kini bergulir lagi, dia tidak pernah berlari dari jalurnya , jalur dimana dia sering disiksa, disakiti dan dihina. Perlahan kepingan bergulir dengan senyum menghiasi tubuhnya. Sekitarnya heran dan bertanya kenapa dia tidak pernah berhenti dan berlari saja dari jalur itu dan berdiam.
Kepingan ingin maju, kepingan tidak akan pernah berhenti, menggapai cita citanya. Kepingan tidak menghiraukan sekitarnya yang memintanya untuk berhenti. Dengan penuh sukacita kepingan tetap bertahan. Lama kelamaan luka itu semakin membaik.
Kepingan bergulir kesuatu ruang, ruang yang sangat besar sekali. Sekitarnya menoleh dan mencibirnya, tapi kepingan tetap memasuki ruang tersebut, dengan guliran yang masih terasa sakit dan perih.
Seseorang menyapanya dan mengajaknya maju kedepan. Awalnya kepingan malu dan ragu akan keberadaannya. Tapi sipenyapa mengajaknya sambil membawanya dengan penuh bahagia. Kepingan menunjukkan kemampuannya, tepuk tangan dan pujian dia terima. Dengan gembira kepingan mengucapkan terima kasih.
Kepingan bergulir lagi, membelok kesuatu ruangan gelap..gelap sekali. Ada yang menyapa dan mencoba menahan kepingan untuk tidak masuk keruangan itu.

No comments: